Ngebut adalah salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan raya sehingga dibutuhkan kontrol kecepatan untuk mengurangi risikonya.
Daftar Isi
Manajemen kecepatan oleh pemilik perusahaan
Para manajer armada, pengemudi layanan umum, dan pengemudi truk sering dalam
tekanan untuk memenuhi target, yang menyebabkan terjadinya tindakan ngebut
dan mengemudi selama berjam-jam – yang keduanya berdampak negatif terhadap
keselamatan jalan.
Perusahaan pemilik armada harus memahami risiko dari perilaku semacam itu dan bahwa pelaksanaan tindakan keselamatan jalan dan kepatuhan terhadap batas kecepatan akan memangkas biaya jangka panjang. Elemen penting dari manajemen kecepatan oleh pemilik perusahaan meliputi pembuatan peraturan yang jelas tentang jarak tempuh maksimal harian, jumlah jam mengemudi maksimal, dan pengamatan batas kecepatan.
Terdapat peluang besar bagi para manajer perusahaan armada untuk mendorong
kepatuhan karyawan terhadap batas kecepatan ketika mengemudikan kendaraan
perusahaan. Selain itu, mereka juga dapat membantu para karyawan untuk memilih
kecepatan yang berkeselamatan dengan program proaktif.
Sejumlah perusahaan multinasional memiliki program manajemen perjalanan dan keselamatan armada lainnya. Di berbagai negara, jumlah kendaraan yang dimiliki pemerintah, perusahaan perserikatan, dan swasta menjadi bagian besar dari total armada kendaraan di jalan. Para pemilik perusahaan bisa mempengaruhi cara penggunaan kendaraan oleh
karyawannya sampai pada tingkat yang tidak dapat dilakukan oleh karyawan sendiri.
Dengan monitoring terhadap jumlah dan tingkat keparahan pelanggaran batas kecepatan yang menyebabkan terjadinya pelanggaran peraturan lalu lintas atau pelanggaran yang lebih berat, pemilik dapat memberikan dampak pada perilaku karyawannya yang secara umum lebih mungkin untuk ngebut daripada pengemudi lain di jalan. Pemilik dapat memberikan insentif atau sanksi untuk mendorong kepatuhan, dan semakin banyak pemilik perusahaan yang melakukan tindakan ini.
Membatasi kecepatan menggunakan speed limiter
Pada umumnya, ada dua jenis speed limiter, tergantung dari teknologi mesinnya.
Pada mesin common rail, dia menggunakan sensor kecepatan. Ketika kecepatannya melebihi batas, secara otomatis mesin akan mengurangi suplai bahan bakarnya.
Sedangkan untuk mesin konvensional, dapat ditambahkan sensor pada rpm atau putaran mesin. Jadi, apabila rpm sudah melewati sensornya, speed limiter akan menahan di komponen kabel gas.
Speed limiter ini juga dapat membantu operator armada kendaraan untuk melihat bagaimana cara pengemudi menjalankan kendaraannya. Selain itu, speed limiter juga kerap tersambung dengan GPS. Jadi jika pengemudi melewati batas kecepatan, bisa tercatat lokasi kejadiannya, mengaktifkan alarm peringatan, serta mengirim notifikasi ke kantor pusat.
Manajemen kecepatan kendaraan (mobil, bus, dan truk) menggunakan aplikasi VSMS
Manager armada dapat dengan mudah mengatur batas kecepatan maksimal masing-masing armada logistik atau penumpangnya menggunakan aplikasi VSMS.
Batas Kecepatan Pengemudi
Sehingga, apabila pengemudi menjalankan armada kendaraan melebihi batas kecepatannya, alarm yang ada di kabin akan berbunyi, manager armada akan mendapatkan notifikasi, dan mengurangi skor performa mereka yang dapat digunakan sebagai bahan penilaian pengemudi yang objektif.
Notifikasi Perilaku Pengemudi
Laporan Peringatan Kecepatan Melebihi Batas
Laporan Skor Pengemudi