Gartner mensurvei lebih dari 500 profesional di bidang supply chain untuk memahami fokus, inisiatif, nilai, dan tantangan pada teknologi supply chain. Hasilnya:
- 38% organisasi meningkatkan teknologi supply chain mereka untuk mendukung proses end-to-end.
- Setengah dari organisasi supply chain akan berinvestasi dalam kecerdasan buatan (AI) dan advanced analytics pada tahun 2024.
- 8 tren teknologi akan mempercepat transformasi digital supply chain selama beberapa tahun ke depan.
Apa saja tren teknologi yang dapat membantu mempercepat transformasi digital supply chain?
Berikut ini adalah 8 tren teknologi supply chain yang dianggap dapat membantu mempercepat transformasi digital rantai pasokan selama beberapa tahun ke depan:
1. Hyperautomation
Kombinasi teknologi (artificial intelligence, machine learning, smart machines, robotic process automation, dll.) yang dapat memfasilitasi atau mengotomatiskan tugas dan aktivitas dalam skala besar, yang awalnya memerlukan beberapa bentuk penilaian atau tindakan manusia.
2. Digital Supply Chain Twin
Sebuah representasi digital (dynamic, real-time dan time-phased) dari berbagai hubungan antar data objek fisik di supply chain, sebagai dasar pengambilan keputusan lokal maupun end-to-end.
Digital supply chain twin dapat digunakan untuk:
- Memahami dinamika dan perilaku supply chain
- Menemukan bottleneck
- Menguji perubahan dan pengembangan desain supply chain
- Memantau risiko dan menguji kemungkinan
- Perencanaan transportasi
- Optimalisasi inventaris
- Analisis cash to serve dan cost to serve
- Forecasting and testing operasional selama beberapa hari dan minggu kedepan
3. Pengalaman dan aplikasi yang mendalam
Pemanfaatan virtual reality (VR), augmented reality (AR) dan mixed reality (MR) untuk memungkinkan pengguna (termasuk pelanggan dan karyawan) untuk melihat dunia virtual melalui pengalaman tingkat lanjut.
4. Edge ecosystems
Kombinasi edge computing dan edge data processing, yang disampaikan melalui jaringan sumber daya manusia, perangkat, mesin pintar, sensor, dan sistem komputasi yang memungkinkan orang membuat keputusan yang terinformasi, reliable, secure , dan agile di perusahaan.
5. Supply chain security
Penegakan keamanan yang mencakup tingkat fisik (perangkat, mesin, produk, infrastruktur operasi dan aset) serta informasi dan data digital (informasi pelanggan, kekayaan intelektual, pengkodean kepemilikan, transaksi dan data pribadi).
6. Lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG)
Kinerja perusahaan dan ukuran evaluasi yang menilai kekokohan mekanisme tata kelola perusahaan dan kemampuannya untuk mengelola dampak lingkungan dan sosialnya secara efektif.
7. Embedded AI dan analytics
Kemampuan perangkat lunak yang memberikan pelaporan real-time, visualisasi data interaktif dan/atau analitik dan kecerdasan tingkat lanjut — termasuk ML, analisis prediktif dan preskriptif — langsung ke dalam aplikasi bisnis perusahaan.
8. Augmented data intelligence
Alat yang terdiri dari teknologi yang ada dan baru yang dikombinasikan dengan data hampir real-time dari ekosistem, yang memfasilitasi pemrosesan data tingkat lanjut dan memungkinkan penyampaian informasi yang mendalam, prediksi, dan saran yang relevan dan adaptif dengan pengalaman pengguna menuju rantai pasokan yang lebih terhubung data.
Rekomendasi untuk leader supply chain
- Gunakan proses yang kuat untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, memilih, dan menerapkan teknologi yang inovatif.
- Pahami bahwa teknologi sering diurutkan dan digabungkan bersama untuk memberikan hasil.
- Sertakan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti kedewasaan, toleransi risiko, dan industri dalam proses Anda.
- Pilih teknologi yang memiliki dampak positif pada kinerja bisnis.