Menurut laporan World Bank yang dirilis oleh Logistics Performance Index (LPI), bahwa performa logistik Indonesia terjadi penurunan, dari yang semula peringkat 46 menjadi 63 dari 139 negara. Sebelumnya pada tahun 2018, posisi Indonesia di LPI adalah 46, dan angka ini menjadi 63 di tahun 2023.
Dilansir dari ddtc news, kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Encep Dudi Ginanjar mengatakan bahwa arus distribusi logistik masih menjadi tantangan yang mendasar di Indonesia. Pemerintah pun membuat terobosan untuk mengefisiensikan biaya logistik melalui pembangunan National Logistics Ecosystem (NLE).
Daftar Isi
Penilaian Performa Logistik Didasarkan pada Kriteria
Berdasarkan data yang ditetapkan oleh World Bank, ada enam kriteria penilaian LPI di tahun 2023, yaitu 1) Efisiensi bea cukai (customs) dan izin manajemen perbatasan; 2) Kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi; 3) Kemudahan mengatur pengiriman yang kompetitif. 4) Kompetensi dan kualitas layanan logistik dinilai; 5) Kemampuan untuk melacak dan menelusuri kiriman; dan 6) Frekuensi pengiriman sampai ke penerima dalam waktu yang dijadwalkan atau waktu pengiriman yang diharapkan.
Adapun di antara negara ASEAN, peringkat LPI 2023 tertinggi adalah Singapura (peringkat 1), Malaysia (peringkat 31), Thailand (peringkat 31), Filipina (peringkat 47), Vietnam (peringkat 50), Indonesia (peringkat 63), Kamboja (peringkat 116), dan Laos (peringkat 82).
Penyebab Performa Logistik Indonesia Rendah
Rendahnya LPI Indonesia merupakan permasalahan serius karena menunjukkan suatu negara memiliki tantangan dalam mencapai efisiensi logistik. Hal ini berpengaruh terhadap daya saing logistik nasional di pasar global. Hal ini berdampak langsung pada daya saing nasional di pasar global.
Menurut laporan terkini kami, ada beberapa faktor penyebab performa logistik Indonesia rendah, antara lain:
Infrastruktur Belum Memadai
Meskipun pembangunan infrastruktur terus berjalan, seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara, tapi semua ini belum sepenuhnya optimal. Masih banyak rute distribusi yang mengalami kemacetan, minimnya akses, atau kondisi jalan yang buruk, yang berdampak pada keterlambatan pengiriman.
Rendahnya Efisiensi Transportasi
Minimnya strategi pengoptimalan rute, waktu pengiriman sering kali terlambat, dan pengelolaan transportasi yang kurang terkoordinasi dapat menjadi kendala. Semua ini menyebabkan distribusi barang menjadi kurang efisien dan mahal. Dampaknya adalah daya beli masyarakat turun dan ekspektasi pelanggan semakin tinggi.
Kurangnya Adopsi Teknologi
Masih banyak pelaku bisnis yang masih menggunakan cara manual dan belum memanfaatkan teknologi untuk mengelola rantai pasok. Padahal, teknologi seperti fleet management, GPS tracker, atau platform manajemen pengiriman dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mencegah human error. Rendahnya kesadaran dalam menggunakan teknologi membuat bisnis sulit bersaing.
Persaingan Regional yang Ketat
Negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam terus melakukan inovasi logistik dan infrastruktur yang membuat mereka lebih unggul dalam daya saing. Sebagai informasi, Singapura berada di peringkat tertinggi di dunia LPI 2023 dengan skor 4,3. Adapun di antara negara-negara ASEAN, peringkat LPI 2023 tertinggi adalah Singapura (peringkat 1), selain itu Malaysia (peringkat 31), diikuti Thailand (37), Filipina (47), Vietnam (50), Indonesia (63), Kamboja (116), dan Laos (82).
Temukan selengkapnya di whitepaper. Download whitepaper dengan klik pada gambar atau button di bawah.
Transformasi Digital sebagai Upaya Meningkatkan Performa dan Daya Saing Logistik
Memahami faktor-faktor penyebab LPI Indonesia rendah adalah langkah awal untuk membuat posisi logistik Indonesia lebih tinggi, dan transformasi digital adalah solusi utama untuk meningkatkan performa dan daya saing logistik Indonesia. Solusi ini mendorong pelaku bisnis mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional logistik dan kualitas layanan. Teknologi seperti McEasy membantu Anda meningkatkan efisiensi pengiriman. Berikut manfaat menggunakan McEasy antara lain:
Mengatur jadwal dan rute pengiriman tercepat dengan Quick Assignment McEasy.
Pelanggan Anda bisa melacak pengiriman secara real-time dengan Delivery Vendor Portal McEasy.
Jadwalkan pemeliharaan, dapatkan pengingat servis, dan tingkatkan efisiensi biaya suku cadang dengan McEasy Spare Part Solutions.
Pantau perilaku pengemudi dan dapatkan peringatan dini insiden untuk mencegah kecelakaan dengan Video Monitoring AI McEasy.
Dengan McEasy, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional logistik, memberikan layanan berkualitas tinggi, menjaga kepuasan pelanggan, dan menjadikan bisnis Anda lebih kompetitif di pasar.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai solusi McEasy? Konsultasikan sekarang bersama kami.