Supply chain (rantai pasok) adalah sistem yang mencakup semua proses dan aktivitas yang terlibat dalam produksi dan distribusi suatu produk atau layanan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk akhir ke konsumen.
Supply chain menjadi kunci utama dalam mendukung kesuksesan bisnis global, termasuk dalam memastikan kelancaran operasional brand besar seperti Mixue. Dengan strategi rantai pasok yang efisien, Mixue mampu menjangkau pasar luas di berbagai negara dan menjaga konsistensi kualitas produknya
Mixue, brand minuman asal Tiongkok yang pasti sudah tidak asing bagi Anda, telah berhasil merambah pasar Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Didirikan oleh Zhang Hongchao pada tahun 1997, Mixue bahkan hampir menyamai dominasi perusahaan besar seperti McDonald’s yang telah berdiri selama 68 tahun. Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2000, Mixue telah membuka 600 gerai dan menduduki peringkat ke-5 dalam jumlah outlet terbanyak di dunia. Luar biasa, bukan?
Selain masifnya perkembangan Mixue di beberapa wilayah Indonesia dalam satu tahun belakang, harga jualnya juga sangat terjangkau dibandingkan dengan outlet minuman lainnya. Salah satu keunggulannya adalah harga jual yang sangat terjangkau dibandingkan dengan merek minuman lain, menyasar pasar menengah ke bawah. Meskipun merupakan brand impor dari Tiongkok, Mixue mampu menawarkan produk berkualitas dengan harga rendah. Selain itu, kemasan, tampilan produk, dan desain outlet yang menarik membuat konsumen terus kembali. Tak heran jika Mixue berhasil memadukan harga yang terjangkau dengan kualitas yang tetap layak dibeli.
Banyak yang mengenal Mixue sebagai brand es krim dan minuman hits dengan harga terjangkau. Namun, di balik popularitasnya, Mixue memiliki sisi lain yang jarang diketahui. Artikel ini akan mengulas bagaimana Mixue berperan sebagai perusahaan supply chain yang sukses, khususnya di sektor makanan dan minuman (FnB), serta strategi yang membuatnya mampu mendominasi pasar.
Daftar Isi
Mixue Bukan Perusahaan Es Krim
Mixue memiliki perkembangan yang cukup pesat hingga mendapat julukan perusahaan “Pencari Ruko Kosong” dan “Malaikat Pencabut Ruko Kosong”. Pelesetan ini dinilai sebagai konsep marketing yang sukses menjamur di seluruh wilayah Indonesia. Fakta menariknya, Mixue bukan sekadar penjual es krim, melainkan perusahaan yang bergerak di sektor supply chain, khususnya rantai pasok untuk industri makanan dan minuman (FnB).
Supply chain memainkan peran kunci di balik kesuksesan Mixue yang dikenal luas sebagai brand es krim dan minuman. Namun, Mixue sebenarnya bukan hanya perusahaan es krim biasa. Sebagai pemain besar di sektor rantai pasok makanan dan minuman (FnB), Mixue berhasil mengelola distribusi produk secara efisien sehingga dapat menawarkan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Inilah yang membuat Mixue lebih dari sekadar brand es krim populer.
Menurut laporan keuangannya, Mixue meraup penghasilan dari penjualan es krim hanya 0,56%. Sedangkan pendapatan Mixue dari penjualan bahan baku di bulan Maret-Juni 2022 mencapai 72,16%, dan packaging sebesar 15,55% yang mereka jual ke franchise, sehingga total dari pendapatan supply chain mereka hampir 90%. Jadi bisa disimpulkan bahwa Mixue bukan perusahaan es krim tetapi perusahaan yang fokus di supply chain management.
Bagaimana Strategi Mixue Dapat Memperkuat Supply Chain?
Perusahaan ini memiliki fokus untuk memperkuat rantai distribusi dan supply chain management mereka. Hal ini ditujukan untuk menekan biaya operasionalnya dan memperkuat strateginya untuk mendukung rantai pasokannya semakin kuat melalui beberapa strategi berikut:
1. Bahan Baku Terjangkau
Supply chain dapat memberikan dampak yang signifikan apabila bahan baku yang digunakan untuk keberlangsungan produk dan jasa sebuah perusahaan.
Mixue terkenal dengan harga produknya yang cukup terjangkau. Dengan biaya bahan baku yang rendah mengakibatkan jumlah permintaan konsumen meningkat drastis dan cabang outlet Mixue berada dimana-mana. Coba bayangkan, di Tiongkok saja outletnya hampir menyentuh 13 ribu unit. Belum lagi outlet yang berada di luar Tiongkok, seperti di Vietnam, Malaysia, Singapura, dan di Indonesia. Jika pendapatan mereka didapat dari penjualan bahan baku saja hampir 90%, lain halnya dengan pembuatan bahan baku yang mampu menekan biaya produksi hingga 20%. Karena itu jumlah outletnya merajalela.
2. Permintaan Pasar Meningkat
Mixue mampu menjaga keseimbangan artara harga bahan baku yang murah dan kualitas produk yang terjamin. Pasokan harga bahan baku yang murah didapat dari efisiensi supply chain yang dibangun. Contohnya, harga cup standar yang ada di pasaran memiliki harga beli sekitar Rp500 dan Mixue bisa mendapatkan harga lebih rendah hingga Rp250. Efisiensi ini secara tidak langsung memberikan dampak pada harga pokok penjualan Mixue yang lebih murah pada target pasarnya.
Pengelolaan rantai pasok yang efisien memberikan dampak pada harga bahan baku dan pendistribusiannya. Dengan mengelola rantai pasok secara terintegrasi, Mixue dapat menekan biaya operasional sambil memastikan ketersediaan produk di berbagai lokasi. Strategi ini memberi Mixue keunggulan kompetitif, memungkinkan mereka memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat tanpa mengurangi kualitas produk. Efisiensi ini juga menjadi alasan utama Mixue mampu menjaga loyalitas konsumen di tengah persaingan ketat di industri makanan dan minuman.
3. Fasilitas Produksinya Besar
Harga jual produk yang sangat rendah untuk para supplier membuat fasilitas produksi Mixue semakin besar. Tentunya operasional mereka juga lebih efektif dan efisien. Keputusan untuk melengkapi fasilitas produksi menjadi investasi terbaik bagi Mixue karena lebih efisien dari seluruh aspek dan pastinya berjangka panjang.
4. Standar dan Kualitas Produknya Terjaga
Murahnya biaya bahan baku yang mereka jual juga tidak menurunkan kualitas produksi. Bahan-bahan yang mereka sediakan selalu segar ketika pengiriman diterima oleh outlet-outlet mereka.
Sebagai salah satu perusahaan supply chain yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Mixue selalu memastikan bahwa bahan baku yang di suplai oleh perusahaan mereka ke outlet tetap segar dan berkualitas tinggi. Pengelolaan sistem distribusi yang terintegrasi memungkinkan mereka untuk menjaga kualitas setiap produk.
5. Proses Distribusinya Baik
Mixue dalam mengoperasikan supply chain FnB juga wajib diacungi jempol. Mengapa? Hal ini bermula di tahun 2014 dimana Mixue mulai mendirikan pusat distribusinya sendiri untuk menyuplai seluruh outlet mereka setiap hari. Dengan menghilangkan profit margin menengah, Mixue mampu menjaga biaya produksi semaksimal mungkin dan meminimalisir biaya pengiriman.
Fleet Management Beri Kemudahan untuk Pantau Operasional Supply Chain Anda dalam Satu Platform Digital
Belajar dari Mixue yang mampu mengefisiensi operasional dan menekan biaya distribusi dan tetap menjaga kualitas produk, menjadikannya salah satu brand dengan daya saing yang kuat di pasar. Strategi supply chain yang solid ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan lain di Indonesia dapat memperkuat rantai pasok mereka.
McEasy Fleet Management adalah solusi tepat untuk mencapai efisiensi serupa. Dengan fitur pelacakan armada real-time, McEasy membantu Anda mengoptimalkan distribusi, menekan biaya transportasi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Tingkatkan manajemen operasional distribusi Anda dengan teknologi canggih yang dirancang untuk menjadikan supply chain lebih efisien dan kompetitif. Hubungi kami untuk dapatkan informasi lebih mendalam tentang solusi dari McEasy yang dapat mendukung bisnis Anda dengan menekan tombol di bawah ini.
