Mudik Lebaran adalah momen yang dinanti, tetapi risiko saat perjalanan tetap harus diwaspadai. Salah satu penyebab kecelakaan yang kerap terjadi selamat mudik adalah pecah ban, terutama pada kendaraan besar seperti bus. Pecah ban membuat kendaraan oleng, sehingga kendaraan hilang keseimbangan dan pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.
Kondisi ini jika dibiarkan bisa berakibat fatal, apalagi di tengah kemacetan mudik. Terlebih lagi, di tahun 2024 Kemenhub mencatat sekitar 71% atau 193 juta penduduk Indonesia melakukan mudik pada Lebaran 2024, dan 19% diantaranya menggunakan bus. Untuk itu, penting bagi Anda untuk memastikan ban dalam kondisi baik agar terhindar dari pecah ban depan maupun belakang, yang pada ujungnya membuat perjalanan lebih aman dan penumpang nyaman.
Daftar Isi
Faktor-faktor Penyebab Ban Pecah
Tekanan Angin Tidak Sesuai
Banyak yang menyepelekan menjaga tekanan angin ban, padahal hal ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan armada. Pastikan tekanan ban sesuai dengan pabrikan, sebab ban yang terlalu kempes atau terlalu keras bisa lebih rentan pecah.

Ban Aus atau Retak
Jangan menganggap retakan ban sebagai hal sepele. Cek kondisinya, dan pastikan ban tidak ada yang mengalami keretakan. Jika perlu, lakukan penggantian ban apabila kondisinya sudah aus dan waktunya diganti. Penggantian ban dilakukan berdasarkan usia pakai, kondisi fisik ban, kedalaman alur ban mendekati batas maksimum, serta tanggal pembuatan yang tertera pada sisi ban menggunakan DOT code. Umunya, ban memiliki umur pakai maksimum 5-10 tahun.
Beban Berlebihan
Armada yang mengangkut beban muatan penumpang secara berlebihan akan lebih rentan pecah. Overload membuat tekanan pada ban semakin besar, dan kondisi ini yang membuat pecah ban.
Melindas Benda Tajam
Saat ban bus melindas benda tajam secara tidak sengaja, maka kerusakan ini bisa terjadi dan membuat ban pecah. Hal ini bisa terjadi jika armada melewati di jalanan yang rusak. Untuk itu, pastikan pengemudi Anda untuk berkendara hati-hati, dan apabila ditemukan robek atau bocor pada ban, segera bawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Lalai dalam Perawatan
Pengecekan rutin terhadap kondisi ban juga penting untuk meminimalisir risiko saat perjalanan. Perawatan yang bisa dilakukan pada karet pembungkus pelek ini adalah dengan mengecek kondisi tapak ban secara rutin dan membersihkan sela-sela apabila ditemukan benda kecil.
Tambalan Cacing
Menambal ban yang bocor secara terus menerus bisa berisiko membuat ban pecah. Padahal, tambalan cacing adalah tambalan ban yang tidak sempurna menutup lubang yang menyebabkan bocor. Apabila dipakai secara terus menerus dan tidak segera diganti, maka kawat ban akan berkarat dan berujung ban pecah.
Berkendara Agresif dan Suhu Tinggi
Berkendara agresif memberikan tekanan berlebih pada ban, terutama saat menikung tajam, pengereman mendadak, atau akselerasi yang ekstrem. Selain itu, gesekan yang tinggi dapat membuat suhu ban meningkat, yang berpotensi melemahkan struktur ban dan menyebabkan kegagalan mendadak di jalan. Pastikan pengemudi Anda selalu menerapkan teknik berkendara defensif untuk menjaga keselamatan dan memperpanjang umur pakai ban armada Anda.
Tips Mencegah Ban Pecah
Cek Tekanan Angin

Pastikan tekanan angin ban Anda sudah sesuai. Pada kendaraan besar seperti bus, tekanan angin pada ban bus bagian depan sekitar 70 psi untuk ban bus bagian belakang sekitar 100 psi.
Lakukan Rotasi Ban
Rotasi ban membantu meratakan keausan ban. Rotasi ini dilakukan dengan menukar posisi ban depan ke belakang dan kanan ke kiri. Rotasi ban dianjurkan setiap 10.000 km atau per enam (6) bulan sekali.
Gunakan Sistem Pemantauan Tekanan Ban
Untuk memastikan ban dalam kondisi optimal, Anda bisa menggunakan sistem pemantauan tekanan ban, atau Tire-Pressure Monitoring System atau (TPMS). Sistem ini bisa memantau tekanan udara pada ban.
Lakukan Pengecekan Rutin dan Jadwalkan Perawatan
Jangan menunggu sampai ban rusak! Lakukan pengecekan rutin terhadap kondisi ban, termasuk kedalaman alur, adanya retakan, atau tanda-tanda keausan yang tidak merata.
Kurangi Beban Berlebih
Pastikan muatan bus sesuai dengan kapasitas aman yang ditentukan. Sebab, muatan berlebih bisa menyimpan tekanan pada ban dan meningkatkan risiko ban pecah. Dalam hal ini, Anda juga harus memastikan bahwa armada tidak dimasuki oleh penumpang gelap.
Latih Pengemudi untuk Berkendara Defensif
Berkendara defensif artinya mengemudi dengan bijak dan aman, seperti tidak mengemudi dengan kecepatan tinggi, menghindari akselerasi mendadak, serta tidak bermanuver keras. Selain mencegah gesekan yang tinggi pada ban dan mencegah ban pecah, berkendara dengan teknik defensif juga membuat perjalanan lebih aman.
Gunakan Ban Berkualitas
Pastikan juga untuk selalu menggunakan ban berkualitas agar perjalanan lebih aman dan nyaman. Penggunaan ban berkualitas berasal dari material yang telah teruji, dan umumnya dilengkapi dengan garansi untuk manajemen risiko.

Anda bisa mempercayakan kebutuhan segala jenis ban berkualitas pada McEasy Spare Part Solutions. Selain menyediakan ban dari brand-brand ternama, McEasy Spare Part Solutions juga terintegrasi dengan McEasy Platform untuk manajemen perawatan ban. Anda bisa lebih mudah dalam mengecek kondisi kesehatannya secara real-time, memantau tekanan ban, hingga menjadwalkan perawatan dan menerima pengingat servis. Anda juga akan mendapatkan gratis ongkos kirim dan dukungan mekanik (syarat dan ketentuan berlaku).

Tunggu apa lagi? Gunakan ban berkualitas dan mudahkan manajemen perawatan ban Anda pada McEasy Spare Part Solutions. Hubungi kami dan dapatkan penawaran terbaik sekarang.