Membangun usaha di bidang logistik memang memerlukan modal yang tidak sedikit. Dimulai dari pengadaan aset berupa armada kendaraan, pembangunan gudang atau shelter, penyediaan back office lengkap dengan pekerjanya, serta pengadaan barang-barang pendukung aktivitas operasional lainnya, tentu semuanya membutuhkan dana yang sangat banyak. Melihat hal tersebut, tentu Anda sebagai business owner pasti akan berusaha sebaik mungkin agar biaya operasional tidak membengkak.
Lantas, kira-kira bagamaimana cara TMS (Transporatation Management System) dari McEasy membantu Anda menghindari risiko pembengkakan biaya? Mari kita ulas satu per satu melalui entri blog kali. Berikut 4 penyebab utama pembengkakan biaya operasional serta bagaimana TMS dapat membantu Anda. Silakan disimak!
Daftar Isi
Kondisi Infrastruktur & Lalu Lintas Tidak Bersahabat
Bagi pelaku bisnis logistik, kondisi jalan raya setiap harinya sangat memengaruhi aktivitas pengiriman. Apabila arus lalu lintas padat, maka risiko terjadinya kemacetan akan sangat tinggi. Apabila kendaraan logistik terjebak macet dalam jangka waktu yang tidak sebentar, maka kondisi ini bisa berujung pada keterlambatan pengiriman. Jika pengiriman melebihi batas waktu yang ditentukan, akibatnya customer bisa melakukan komplain yang berujung menurunnya tingkat reputasi perusahaan.
Di lain sisi, kondisi infrastruktur juga turut memengaruhi efisiensi pengiriman. Sayangnya, di Indonesia sendiri kondisi infrastruktur di tiap-tiap daerah masih belum terstandarisasi. Apalagi jika kendaraan Anda keluar masuk areal pelabuhan, yang mana terdapat waktu tunggu sebelum bisa loading-in. Belum lagi kondisi jalan dari dan menuju pelabuhan di beberapa daerah masih terbilang sangat buruk.
Mengenai kondisi infrastruktur, hal tersebut memang di luar kendali Anda sebagai business owner. Namun, jika masalah di lapangan cepat tersampaikan dan rute alternatif yang bisa menghindari kemacetan lalu-lintas, dapat segera dicari, tentu ini akan lebih tim Anda bukan?
Supaya tahu mengenai kondisi lapangan secara ter-update, modul Fleet & Driver Management dapat membantu Anda mendapatkan real-time update mengenai armada dan sopir Anda. Modul ini telah terintegrasi dengan VSMS (Vehicle Smart Management System) yang berbasis GPS tracker sehingga memungkinkan Anda untuk melacak posisi kendaraan secara real-time, mengakses histori perjalanan kendaraan, hingga melihat kepadatan di area tertentu. Dengan memanfaatkan seluruh fitur tersebut, Anda dapat menghindari risiko terjadinya pembengkakan biaya bahan bakar atau kerusakan kendaraan yang disebabkan kemacetan atau imbas dari akses jalanan yang rusak.
Kelebihan Muatan pada Kendaraan
Demi tercapainya efisiensi, seringkali pihak manajemen ataupun driver tidak sengaja memasukkan terlalu banyak barang ke dalam kendaraan. Kasus ini kerap terjadi pada kendaraan berjenis truk. Salah satu penyebabnya karena truk dianggap sebagai kendaraan yang kuat mengangkut barang hingga berton-ton beratnya. Padahal, tindakan ini tidak hanya berpotensi memperpendek umur kendaraan, tetapi juga dapat merusak jalanan.
Untuk menghindari hal tersebut, pihak manajemen harus membuat aturan yang jelas terkait kapasitas muatan/penumpang untuk setiap kendaraan. Apabila driver dengan sengaja mengangkut penumpang lebih banyak daripada yang seharusnya, fitur Fleet Management pada TMS akan bekerja dengan cara memberikan notifikasi kepada Anda. Ini memungkinkan untuk dilakukan karena sistem berbasis GPS Tracker yang terhubung dengan TMS dapat menghitung banyaknya muatan yang masuk ke dalam kendaraan.
Selanjutnya, TMS juga akan selalu memonitor kondisi kendaraan Anda secara rutin. Ketika sudah tiba waktunya mendapatkan perawatan, sistem akan mengirimkan notifikasi peringatan yang mengingatkan kapan jadwal perawatan kendaraan selanjutnya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan risiko kendaraan rusak akibat telat melakukan servis rutin.
Pengisian Bahan Bakar yang Boros
Meski sepintas terkesan sepele, tetapi perilaku pengisian bahan bakar yang tidak efektif dan cenderung boros bisa berdampak langsung terhadap biaya operasional secara keseluruhan. Apalagi dalam bisnis logistik, di mana kendaraan harus rutin mengisi bahan bakar tiap jangka waktu tertentu. Jika tidak dimonitor dengan seksama, bisa-bisa angka pengeluaran Anda bisa membengkak hanya gara-gara bahan bakar saja.
Borosnya penggunaan bahan bakar ini bisa dikarenakan beragam faktor. Misalnya saja seperti tekanan ban yang berada di bawah standar, kondisi mesin yang kurang prima dan tidak terawat, kondisi jalanan yang macet, muatan kendaran yang melebihi batas maksimal, hingga gaya driver yang kurang lihai dalam mengemudikan kendaraan.
Solusinya sebenarnya gampang jika Anda menggunakan TMS dari McEasy. TMS ini sudah terhubung dengan perangkat GPS Tracker, sehingga mampu mengetahui informasi terkait aktivitas kendaraan, mulai dari riwayat rute perjalanan hingga kapasitas bensin dalam tangki.
Dengan adanya fitur ini, diharapkan pihak manajemen dapat melakukan monitoring secara berkali pada tiap kendaraan beserta driver-nya, sehingga bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi kendaraan, lengkap dengan kebiasaan para driver dalam berkendala. Informasi-informasi yang dikumpulkan melalui GPS Tracker ini nantinya yang akan menjadi acuan pihak manajemen untuk melakukan tindakan evaluasi maupun tindakan preventif supaya biaya pengisian bahan dan perawatan kendaraan tidak membuat boros pengeluaran.
Sistem Logistik yang Buruk
Sebagai pelaku bisnis logistik, wajib hukumnya untuk membangun sebuah sistem logistik yang baik. Salah satu bentuknya yaitu memastikan agar jumlah armada kendaraan yang tersedia sesuai dengan jumlah pesanan. Tidak hanya sebatas masalah kuantitas saja, tetapi distribusi armada juga sebaiknya dibuat strategis. Misalnya, di lokasi tertentu jumlah armada ditambah karena jumlah order yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan di lokasi yang lain.
Apabila manajemen sistem logistik Anda buruk, waspadalah terhadap risiko mengalami kerugian. Contohnya, apabila jumlah armada yang tersedia sedikit padahal jumlah order yang masuk banyak, maka Anda akan kehilangan customer. Sebaliknya, jika jumlah armada banyak tetapi tidak ditempatkan di area strategis, maka Anda akan mengeluarkan biaya besar tanpa mendapatkan hasil yang setimpal.
Jika hal tersebut terjadi, maka imbasya bisa pada banyak hal, seperti ketidakmampuan dalam pembuatan prediksi pemesanan, terjadinya keterlambatan pengiriman, ketidakefektivitasan penggunaan aset, melonjaknya biaya operasional, sampai kehilangan konsumen potensial. Tentu Anda tidak ingin hal-hal tadi menimpa bisnis Anda kan?
Maka dari itu, TMS dari McEasy hadir sebagai solusi yang lebih praktis dengan menyediakan berbagai informasi yang relevan secara real-time. Di dalam model TMS terdapat Order Monitor, Fleet Planning and Optimization, dan Cost Management yang dapat membantu Anda dalam membangun sebuah sistem logistik yang lebih baik lagi.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah Anda tertarik untuk mengintegrasikan bisnis Anda dengan teknologi TMS dari McEasy? Apabila Anda tertarik dengan produk dari McEasy, kabar baik untuk Anda! Kami memberikan kesempatan untuk menggunakan produk kami sebelum membelinya. Yup, Anda bisa berkonsultasi secara lebih lanjut dan meminta sesi demo kepada customer service kami.
Customer service kami akan dengan senang hati membantu Anda memilihkan paket produk yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Tentunya kami akan melakukan kustomisasi supaya paket yang Anda pilih sesuai untuk bisnis Anda.
Tenang saja, Anda tidak perlu khawatir karena sesi demo yang kami tawarkan gratis tanpa adanya tambahan biaya. Segera hubungi tim kami! Kami siap melayani Anda dengan sepenuh hati.